Bingung Cari Kambing Hitam Kasus Penistaan Alquran, Ahok Akhirnya Minta Maaf
Berita Islam 24H - Sejak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, duduk menggantikan Joko Widodo yang naik "Kelas" sebagai Presiden Indonesia. Banjir yang terjadi di Kota Jakarta, tidak pernah sekalipun Ahok mengakui jika dirinya yang salah, atau minta maaf sekalipun.
Yang ada malah Ahok selalu berusaha untuk mencari "kambing hitam" untuk disalahkan, selalu saja ada alasan yang digunakan oleh Ahok, ada kabel, di sabotase, mesin pompa tidak mampu, banjir rob, bahkan tidak jarang Ahok juga memarahi para PNS yang dianggapnya bekerja tidak becus.
Bukan hanya persoalan banjir, Ahok yang selama ini dianggap sangat membela para pengusaha, dan menjaga kepentingan mereka, sering memaki bahkan menuduh para ibu-ibu sebagai biang masalah. Hingga tuduhan Ahok dianggap sudah sangat keterlaluan, ketika Ahok menerima laporan jika kertas toilet di mall dan plaza yang sering habis, karena diambil oleh ibu-ibu.
Namun berbeda jika kondisi sedang membaik, jangankan mengakui kehebatannya bekerja, bahkan Tuhanpun oleh Ahok ditantang untuk, akibatnya Tuhanpun mendengar keinginan Ahok, banjir hingga mencapai satu meter lebih di Kemang, diangapnya sebagai jawaban Tuhan kepada Ahok yang menantang Tuhan untuk mengetes alat yang di klaim sebagai yang terbaik untuk mengurusi banjir di Jakarta. Terutama di Kemang yang saat ini sudah semakin parah.
Berbeda dengan persoalan penistaan Agama Islam oleh Ahok di acara peresmian Taman Bermain di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Dimana Ahok mengatakan jika warga jangan mau dibodohi oleh orang-orang (ulama dan ustadz) yang menyarankan agar jangan memilih pemimpin dari kaum Yanudi dan Nasrani.
Walapun diawal merebaknya berita ini, dan juga mengundang berbagai tokoh untuk mengomentaro hingga laporan Polisi yang datang silih berganti melaporkan penistaan Agama Islam, Ahok tetap berpendapat jika dirinya tidak menghina sama sekali, bahkan Ahok memaksa jika dirinya sama sekali tidak bersalah.
Saya sempat KAGET, ketika judul berita, yang tertulis, "Ahok Minta Maaf". Ini adalah sebuah kemajuan, pikir saya, karena selama ini semua kesalahan dan permasalahan yang terjadi di sekitar Ahok tidak pernah luput dari "Kambing Hitam" bahkan jangan pernah berharap ada kata maaf dari Ahok. Kalau istilah anak muda jaman dulu, "Gengsi Dong" harus minta maaf.
Setelah saya menelusuri berbagai berita, ternyata benar apa yang dikatakan oleh kawan saya dari Maluku Utara yang saat ini sudah berkiprah di Jakarta-Bogor-Ternate. Jika Permintaan Maaf Ahok adalah sebuah pukulan telak baginya.
Bagaimana tidak, setelah mengucapkan maaf, di salah satu media online terkenal, milik Tempo, ditulis jika Ahok meminta maaf ini adalah desakan dari Majelis Ulama Indonesia DKI, yang menyarankan Ahok agar meminta maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia dan tidak lagi melakukan penafsiran-penafsiran ayat karena dianggap sangat sensitif, apalagi Ahok bukan seorang muslim.
Namun jawaban Ahok soal menafsirkan ayat suci, sungguh mengagetkan, karena menurutnya, setiap orang, yang artinya SIAPAPUN !!! berhak untuk melakukan penafsiran ayat suci, jadi menurut Ahok termasuk Al Quran.
"MUI DKI tulis surat kepada saya, memperingati keras minta saya untuk fokus saja untuk kemaslahatan umat. Jangan omongintafsiran-tafsiran agama yang sensitif," kata Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 10 Oktober 2016.
Ahok menuturkan, atas teguran tersebut, dia menyampaikan permohonan maaf untuk semua pihak yang merasa tersinggung. Menurut dia, penafsiran salah satu ayat kita suci menjadi hak dan bisa dilakukan setiap orang. Bahkan, kata dia, sesama agama pun bisa menafsirkannya berbeda. (sumber ; m.tempo.co)
Walaupun Ahok sadar jika persoalan agama adalah urusan pribadi masing-masing setiap orang, namun saya bisa memaklumi jika ucapannya di depan warga Kepulauan Seribu saat itu, Ahok sedang senang, karena tidak ada pengganggu yang akan melemparinya dengan batu, dan pastinya Ahok setengah sadar hingga akhirnya kebiasaannya,"NGOMONG DULU BARU MIKIR" terjadi lagi.
Sementara soal pengakuan Ahok jika permintaan untuk meminta maaf kepada umat muslim, saya tidak yakin jika hanya datang dari desakan MUI DKI, karena beberapa pendukungnya di Sosmed mulai gerah, bahkan kader dari partai-partai pendukung mulai terang-terangan menyatakan sikap tidak lagi mendukung Ahok. Hal itu juga menjadi pemicu.
Masih ada satu lagi, permintaan maaf ini sudah pastinya, juga dtaang atas desakan dari pihak keluarga, bahkan saya sangat yakin jika pihak Kepolisian juga meminta Ahok agar segera meminta maaf agar persoalan ini secepatnya reda. Karena pastinya Polisi yang menerima laporan polisi secara bergelombang di Mabes Polri, Polda DKI Jakarta, bahkan beberapa daerah juga menerima laporan polisi terkait penistaan isi Al Quran.
Tapi masyarakat Islam rupanya tidak bisa begitu saja merasa bisa melupakan hal itu, hanya dengan ucapan maaf, karena sampai saat ini tuntutan kepada pihak kepolisian agar segera memanggil dan memeriksa Ahok, dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Yang pasti Ahok kalah secara mental dan kesombongannya ikut hancur, dan para pendukungnya yang selalu membela dan ikut-ikutan mengatakan jika Ahok tidak melakukan penistaan rasanya sedang berdiam diri karena bingung mau membela yang bagaimana lagi.
"AHOK MINTA MAAF BERARTI AHOK MENGAKUI TELAH BERSALAH !!!"
Penulis : Jack pomone