Model Ini Diperiksa Secret Service Akibat cuitan Twitternya Ingin Bunuh Trump

Washington, infobreakingnews - Heather Lowrey, 26 tahun  seorang model warga Luisville, Kentucky, saat ini diperiksa karena cuitannya  di  akun Twitternya yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

"Andai ada seseorang yang cukup kejam untuk membunuh MLK (Martin Lutter King), boleh jadi orang itu akan cukup bagus untuk membunuh Trump," begitu cuitan model ini , yang membuat Secret Service turun tangan.

Secret Service membenarkan telah bertemu dengan Lowrey, dan masih akan menyelidiki cuitannya, yang diunggah tepat tiga hari setelah peringatan pahlawan nasional AS, Martin Luther King, dan tiga hari sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS.

Cuitan Lowrey pun menjadi perbincangan netizen. Namun cuitan itu sudah dihapus, begitu juga akun Lowrey. Mengutip Daily Mail, Lowrey juga tidak dapat dihubungi untuk wawancara.

Siapa Lowrey? Di halaman Twitter, ia hanya menulis "Louiville Vixen" dan bercita-cita menjadi diva WWE.

Akibat cuitannya itu, perusahaan tempat ia bekerja di agensi Heyman Talent telah memutus kontraknya. Begitu juga agency Travis Moody, mengunggah pernyataan di akun Facebooknya mengenai pemutusan kontrak kerja dengan Lowrey.

"Travis Moody Agency tidak lagi melakukan kontrak dengan Heather Lowrey," ujar agensi model ini di akun Facebooknya.

Kasus Lowrey merupakan yang pertama ditangani oleh badan penyelidikan negara terkait dengan pembunuhan Donald Trump. Belum jelas apakah Lowrey akan menjalani dakwaan atas cuitannya itu.
Secret Service sebelumnya  dikabarkan sedang menyelidiki diva pop Dunia warga AS, Madonna, atas pernyataannya ingin "Meledakkan Gedung Putih". Madonna mengucapkan itu saat bersama-sama ribuan perempuan menggelar unjuk rasa di Washington. Unjuk rasa bertajuk Women's March digelar untuk mengkritik Donald Trump, yang dianggap melecehkan perempuan.*** Novie Koesdarman

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :