Bupati Buka Workshop Kaderisasi Pelajar Puteri NU

Penulis : Syamsul
Sabtu,  04 Maret 2017



Probolinggo,KraksaanOnline.comBupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE secara
resmi membuka workshop kaderisasi pelajar puteri NU di Pondok Pesantren Hati Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Jum'at (3/3/2017) sore.

Workshop yang digelar oleh Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) itu diikuti oleh 300 orang peserta yang merupakan delegasi 28 Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU se-Indonesia. Mereka akan mengikuti workshop mulai 3-5 Maret 2017.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PP IPPNU Puti Hasni, Asisten Deputi Partisipasi Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Maydian Werdiastuti, Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja'i serta jajaran pengurus PC IPPNU Kota Kraksaan dan PC IPPNU Kabupaten Probolinggo.

Dalam sambutannya Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menegaskan bahwa peran, tugas dan tanggung jawab perempuan tidak kalah penting dengan peran laki-laki. Khususnya ketika menjalankan tugas seorang Istri. "Tanggung jawab istri adalah melayani suami dan paling penting adalah menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya," ungkapnya.

Menurut Bupati Tantri, sebagai seorang pemuda di era teknologi informasi ini, hendaknya pelajar NU bisa lebih pandai dalam memfilter informasi yang ada, baik di media internet ataupun jejaring sosial. "Teliti dulu kebenaran suatu informasi yang kalian terima," katanya.

Melalui workshop ini Bupati Tantri berharap agar kader IPPNU ke depannya bisa menjadi sebagai agen-agen kekinian di daerahnya masing-masing yang mampu merubah tren negatif seperti narkoba, pornografi dan kenakalan remaja menjadi tren yang positif.

Sementara Maydian Werdiastuti memberikan motivasi tentang pentingnya peran pemuda dalam pembangunan dan perubahan. "Sebagai generasi penerus bangsa, kita tidak boleh hanya menjadi penonton saja di era globalisasi ini. Kita harus mampu berperan aktif dengan tetap bisa menjaga identitas budaya Indonesia," katanya.

Sedangkan Ketua PP IPPNU Puti Hasni menyampaikan bahwa workshop kaderisasi ini bertujuan sebagai pengembangan SDM bagi pengurus IPPNU. "Harapannya ke depan mereka bisa memformulasi ulang dan mengkaji ulang apakah sistem kaderisasi di IPPNU masih relevan dengan perkembangan saat ini. Jika ada perubahan desain dan kebijakan baru maka harus tetap sesuai dengan koridor Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja)," katanya.

LAPORAN : SYAMSUL
EDITOR      : RIA

//

Subscribe to receive free email updates: