85 Kantong Darah Terkumpul di Rutan Manado

Ka Rutan Manado, AZ Fikri dan Kadiv Imigrasi Sulut, Dodi Harinda Halilintar, turut menyumbangkan darah 
MANADO – Aksi donor darah di Rumah Tahanan Klas IIA Manado, Selasa (25/4/2017) masih dalam rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 berhasil terkumpul 85 kantong darah untuk disumbangkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut.
Solidaritas berbalut nilai-nilai kemanusiaan dari sebagian karyawan Kanwil Kemenkumham Sulut, Bapas dan dominan Warga Binaan dan Petugas di Rutan Manado itu mengalami peningkatan signifikan dibandingkan pada Oktober 2016 lalu dimana hanya terkumpul 50-an kantong darah.
''Ini tentunya luar biasa karena banyaknya pendonor kali ini,'' ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulut, Prasetyo yang memantau jalannya aksi donor darah tersebut.
Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Sulut, Dodi Harinda Halilintar, Kepala Bidang Pembinaan, Pembimbingan Pemasyarakatan, Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi pada Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulut. Basuki serta Kepala Rumah Tahanan Klas IIA Manado, Akhmad Zaenal FIkri juga turut menyumbangkan darahnya dalam donor kali ini.
Menurut Prasetyo, hajatan Donor Darah ini dilakukan di seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas yang ada di seluruh Indonesia termasuk di Sulut dalam menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan yang puncaknya akan dilaksanakan pada 28 April mendatang.
Kendati tidak mendonorkan darahnya, namun Kadiv Pas terlihat serius memantau jalannya pelaksanaan donor darah hingga selesai. Dia sebenarnya tidak menyangka donor darah akan sebanyak ini. ''Ini merupakan sesuatu yang baik,'' tambahnya.
Ka Rutan Manado, AZ Fikri menjelaskan, donor darah kali ini melibatkan Warga Binaan dan Petugas Pemasyarakatan yang ada di Rutan Manado.
Juga bergabung tim dari Kanwil dan Rumbasan. dr Yovita Rawung selaku Penanggungjawab donor darah di Rutan Manado menyampaikan terima-kasih kepada Kemenkumham Sulut, khususnya Rutan yang mampu memberi darahnya dengan banyaknya pendonor kali ini.
Di Lapas Manado, diakuinya, hanya 50 kantong darah yang terkumpul. ''Ini tentu perlu diberikan apresiasi,'' ujar dokter cantik itu.
Desly Pangemanan salah satu Warga Binaan yang mengaku baru sekali ini mendonorkan darahnya mengakui terpanggil untuk memberikan sesuatu yang terbaik saat dalam pembinaan di Rutan.
''Terus terang saya takut jarum, namun ini merupakan pemberian untuk kemanusiaan dan bagi mereka yang membutuhkannya," ujarnya. (***)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :