PDIP Usung Ahyar-Mori, Ini Alasannya

MATARAM- Meski belum ada keputusan dari DPP, namun  DPD PDI Perjuangan NTB mulai mengusulkan bakal calon gubernur H Ahyar Abduh dan bakal calon wakil gubernur Mori Hanafi di Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018.


Pernyataan ini sekaligus membenarkan beredarnya surat DPD PDIP yang mengusulkan H Ahyar Abduh sebagai bakal calon gubernur dan Mori Hanafi sebagai bakal calon wakil gubernur di Pilkada NTB 2018. Surat DPD PDIP ini ditandai tangani Ketua DPD PDIP NTB H Rahmat Hidayat beserta Sekretaris H Husni Jibril. Surat sendiri sudah dikirim ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta.

Wakil Ketua DPD PDIP NTB Raden Nuna Apriadi, mengakui seluruh pengurus mulai dari tingkat ranting, DPD kabupaten/kota hingga DPD di provinsi sangat mendukung usulan tersebut, meski pun di dalam rapat sempat terjadi dinamika karena berkembang usulan calon lainnya. Namun, setelah melalui pertimbangan yang matang dan melalui persetujuan seluruh pengurus, DPD PDIP  memutuskan untuk mengusulkan Ahyar Abduh dan Mori Hanafi untuk diteruskan ke DPP.

  Meski begitu, Raden Nuna membantah jika keputusan PDIP mendukung Ahyar Abduh dan Mori Hanafi ada "deal" politik. Mengingat, sebelumnya DPD PDIP mendukung Ali Bin Dahlan yang notabenenya merupakan calon independen berpasangan dengan kader PDIP Hj Putu Selly Andayani.
     "Jadi dasar kami mendukung itu, karena kita memiliki komitmen yang sama," tandas Raden Nuna.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ruslan Turmuzi, mengatakan keputusan pengusulan nama H Ahyar Abduh sebagai bakal calon gubernur dan Mori Hanafi sebagai bakal calon wakil gubernur ini berdasarkan rapat harian yang di gelar, dan diperluas ke seluruh cabang pengurus PDI Perjuangan, NTB.
     "Jadi ini sifatnya baru mengusulkan. Apa keputusannya nanti DPP PDIP yang akan memutuskan," kata Ruslan Turmuzi
saat menggelar jumpa pers di Mataram, Kamis.
   
     Menurutnya, ada sejumlah pertimbangan, sehingga DPD PDIP akhirnya mengusulkan nama kedua tokoh tersebut. Antara lain, pihaknya menilai Ahyar Abduh dan Mori Hanafi memiliki flatporm yang sama dengan PDIP, yakni ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
   
 Selanjutnya, keduanya memiliki komitmen yang sama dalam hal visi misi. Kemudian, elaktabilitas kedua paket ini tinggi dibanding calon lainnya berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei. Sehingga, melihat situasi dan kondisi itu, Ahyar-Mori pantas untuk dicalonkan pada Pilkada gubernur dan wakil gubernur 2018.
   
Disamping itu, H Ahyar Abduh sebagai wali kota Mataram dua periode dinilai berhasil membangun wilayahnya. Terlebih lagi, kota Mataram merupakan barometer dan meniatur NTB. Tidak hanya itu, kepemimpinan Ahyar Abduh juga mencerminkan kemajemukan yang ada di NTB. Sehingga, tidak salah, keduanya dinilai sangat cocok untuk di usung di Pilkada NTB.
     "Paling tidak satu atau dua Minggu ini sudah ada jawaban dari DPP," ujarnya.
   

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :