Andi Lala, Si pembunuh sadis |
Hebatnya, Andi Lala masih sanggup berpura pura ikut berduka saat datang melayat bersama istrinya bernama Reni ke rumah korban di Jl Mangaan/Rumah Potong Hewan Gang Benteng, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (9/4) lalu.
Lima orang korban pembunuhan Andi Lala, Roni dan Andi Syahputra adalah Harianto alias Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8) dan Sumarni (60) metua Riyanto. Sedangkan Kinara (4), anak paling kecil masih kritis karena luka pada bagian mata dan kepala.
Lima orang korban pembunuhan Andi Lala, Roni dan Andi Syahputra adalah Harianto alias Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8) dan Sumarni (60) metua Riyanto. Sedangkan Kinara (4), anak paling kecil masih kritis karena luka pada bagian mata dan kepala.
"Andi Lala sebagai otak pelaku pembunuhan yang sudah ditangkap itu memang datang melayat. Namun, dia hanya datang sebentar saja. Setelah itu, dia pergi meninggalkan rumah duka," ujar keluarga korban pembantaian, Saniyem (59), Senin (17/4).
Saniyem merupakan bibi Riyanto, sama sekali tidak menyangka jika Andi Lala, orang yang dilihatnya datang melayat tersebut, ternyata sebagai otak pelakunya. Apalagi, Andi Lala juga tega menghabisi nyawa mertuanya (ibu kandung istrinya), Sumarni.
"Dia melayat seperti merasa tidak berdosa dengan pembantaian yang sudah dilakukannya tersebut. Dia langsung pergi dengan alasan ada keperluan penting dan meninggalkan istrinya di saat takziah di rumah duka. Sangat keji," katanya.
Menurutnya, sebulan sebelum kejadian pembunuhan satu keluarga itu, Andi Lala bersama dengan dirinya dan Riyanto, pergi ke Dumai, Riau. Mereka bertiga berangkat untuk menghadiri acara hajatan keluarga mereka. Saat itu, tidak ada perselisihan.
"Makanya, saya sangat terkejut dia sebagai dalang pembunuhan. Sampai tega - teganya dia menghabisi mertua yang melahirkan istrinya. Dia gelap mata hanya karena uang warisan yang masih dipegang mertuanya tersebut," ujarnya geram.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, motif pembantaian satu keluarga yang menewaskan Harianto alias Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8) dan Sumarni (60) metua Riyanto dan melukai Kirana (4) di rumahnya di Jl Rumah Potong Hewan, Minggu (9/4) kemarin, ternyata untuk menguasai uang hasil penjualan tanah.
Uang hasil penjualan tanah itu yang dipegang keluarga Riyanto mau dikuasai Andi Lala. Bahkan, Andi Lala juga mengajak keponakannya untuk menghabisi Riyanto dan keluarganya. Keponakannya itu merupakan satu dari dua orang yang ditangkap polisi dari Kabupaten Asahan dan Serdang Bedagai. Keduanya adalah Andi Syahputra dan Roni.*** Bonggas Sibuea.