Crew film "Menembus Batas" karya SMA NU Kradenan meraih juara kedua dalam Porsema Jateng X di Jepara 20-23 Mei kemarin. (foto: dok-ib) |
Bersaing dengan 22 film se Jawa Tengah, film berjudul "Menembus Batas" karya Fendy Pradana dkk yang menceritakan tentang perjuangan seorang siswa tuna wicara ini hanya kalah dari Batang sebagai juara pertama.
"Kami bersyukur bisa meraih juara kedua. Ini sudah diluar dugaan karena baru pertama kalinya mengikuti Porsema tingkat Jateng mewakili Kabupaten Blora," ucap Ahmad Rifai, guru pembimbing dari SMA NU 1 Kradenan ketika dihubungi, Jumat (26/5) kemarin.
Fendy Perdana sedang mempresentasikan film karyanya. (foto: dok-ib) |
"Saat itu film kami mampu masuk 9 besar dan berhak maju ke babak final. Di putaran final, 9 besar karya film ini diharuskan melakukan presentasi di depan juri dengan memaparkan seputar ide cerita, originalitas, teknik pembuatan dan editing, serta pesan moral yang di sampaikan. Tahap final ini menyumbang 25% dari total nilai lomba," jelas Rifai.
Di depan juri, Fendy Pradana didampingi gurunya Ahmad Rifai, Kepala Sekolah Tri Wahyudi dan Ketua LP Maarif Blora Masngud mempresentasikan film karyanya yang dimainkan olehnya bersama Nira Ariani kelas XI IPS 1, Cindy Johan kelas XI IPS 1, Sugeng Anggariningsih X MIPA 2, dan Ahmad Muftahul Nuhrowi XI IPS 1.
Ia menyampaikan bahwa presentasi dilakukan selama 7 menit. Dari sisi ide cerita film ini menurutnya unggul dibanding kontestan lain, karena mengangkat kisah gadis penyandang disabilitas (tuna wicara) yang memang sedang menjadi perhatian pemerintah dan Unicef. Selain itu, film ini juga mencoba memperkenalkan potensi wisata di Blora (sekitar kecamatan Kradenan) seperti Situs Cagar Budaya Goa Sentono, Sungai Bengawan Solo, dan pemukiman warga sedulur sikep.
Foto bersama dengan kontestan lainnya dalam Posema Jateng X di Pendopo Kabupaten Jepara, 21 Mei lalu. (foto: dok-ib) |
(berita sebelumnya : Menembus Batas, Film Karya Anak Perbatasan Wakili Blora ke Tingkat Jateng)
Dengan prestasi ini, ia berharap kedepan bisa semakin menyemangati anak-anak di Smanusa Kradenan untuk terus berkarya. "Kita memang dari wilayah pinggiran Blora, namun hal itu bukan sebuah alasan untuk tidak berprestasi. Semoga kedepan bisa kembali mempersembahkan prestasi yang membanggakan Blora," pungkasnya. (res-infoblora)