Kepala Pendeta Kuil di Jepang Undur Diri Usai Kritik Kaisar

Kuil Yasukuni
Tokyo, Info Breaking News – Seorang kepala pendeta sebuah kuil di Jepang dilaporkan mengundurkan diri usai dirinya mengkritik Kaisar Akihito.

Seperti yang diwartakan oleh majalah Shukan Post, pendeta bernama lengkap Kunio Kohori itu menyebut kaisar berusaha menghancurkan Kuil Yasukuni lantaran sang kaisar yang kini berusia 84 tahun tersebut tak pernah mengunjungi kuil tersebut dan lebih memilih untuk berkunjung ke negara seperti China dan Korea dengan tujuan membangun perdamaian.

"Lebih banyak perjalanan yang dilakukan Yang Mulia Kaisar, beliau jadi semakin membuat jarak dengan Kuil Yasukuni," ungkap Kohori seperti dikutip dari BBC, Kamis (11/10/2018).

Lebih lanjut, Kohori juga mengaku ragu jika Putra Mahkota Naruhito beserta sang istri Masako bakal mengadakan kunjungan ke kuil saat resmi berkuasa. Pasalnya, Kohori mendengar bahwa Masako membenci agama Shinto.

Menanggapi pernyataan Kohori tersebut, pihak dari kuil Yasukuni segera melayangkan permohonan maaf secara tertulis. Mereka mengaku menyesal dengan ucapan yang dilontarkan Kohori. Dalam surat tersebut, Kohori juga disebut telah secara langsung meminta maaf kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

"Kepala kuil yang baru untuk menggantikan Kohori bakal dipilih pada Oktober ini," ungkap juru bicara kuil.

Keberadaan Kuil Yasukuni memang terkenal sangat kontroversial lantaran kuil yang dibangun di bulan Juni tahun 1869 di era Kaisar Meiji tersebut lokasinya dijadikan makam sosok yang dianggap penjahat perang di Perang Dunia II, antara lain mendiang Perdana Menteri Hideki Tojo yang dieksekusi mati di 1948. Tak hanya itu, Kuil Yasukuni juga disebut ikut mendoakan arwah 2,5 juta korban Perang Dunia II.

Ayah Akihito, Kaisar Hirohito, berhenti mengunjungi Yasukuni sejak ke-14 penjahat perang Jepang mendapat kehormatan di sana pada tahun 1978.

Meski tak lagi dikunjungi kaisar, Kuil Yasukuni masih kerap dikunjungi sejumlah politisi, antara lain Perdana Menteri Shinzo Abe yang kunjungannya sempat dikritik China. ***Nadya

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :